Salah satu tokoh pahlawan nasional yang kisahnya diangkat ke layar lebar adalah Jenderal Soedirman. Film yang dibintangi oleh Adipati Dolken tersebut diluncurkan pada tanggal 27 Agustus 2015. Simak rangkuman film Jenderal Soedirman (2015) dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia dalam artikel berikut ini.
Jenderal Soedirman adalah film biopik Indonesia yang menceritakan kisah perjuangan Sang Jenderal dalam mempertahankan kemerdekaan. Dikutip dari buku Panduan Produksi Acara TV Drama yang disusun oleh Anton Mabruri KN (2018:202), film yang disutradarai oleh Viva Westi ini, mengangkat sejarah perang gerilya Jenderal Soedirman di masa-masa kemerdekaan Indonesia.
Rangkuman Film Jenderal Soedirman (2015)
Film Jenderal Soedirman didasari oleh rasa penasaran Viva Westi, sang Sutradara yang mempertanyakan mengapa di semua daerah terdapat jalan Jenderal Soedirman. Film Jenderal Soedirman kini masih bisa disaksikan melalui layanan hiburan streaming, atau saat peringatan Hari Kemerdekaan di TV Nasional. Jika belum sempat menyaksikan penayangannya, maka rangkuman film Jenderal Soedirman ini dapat mengobati rasa penasaran Anda.
Film dengan latar belakang Agresi Militer II dibuka dengan pernyataan Belanda yang secara sepihak tidak lagi terikat dengan Perjanjian Renville. Dengan adanya pernyataan penghentian gencatan senjata, Belanda juga sekaligus melakukan penyerangan ke Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Republik.
Penyerangan tersebut dikenal dengan Agresi Militer II, dan dipimpin oleh Panglima Tentara Belanda, Jenderal Simons Spoor pada tanggal 19 Desember 1948. Pada saat itu, Soekarno - Hatta telah ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka.
Jenderal Soedirman yang sedang menderita sakit paru-paru berat kemudian melakukan perjalanan ke arah selatan, dan memimpin perang gerilya selama tujuh bulan. Walaupun Belanda menyatakan bahwa Indonesia sudah tidak ada, namun dari pelosok hutan, Jenderal Soedirman menyiarkan bahwa Indonesia masih ada dan dilindungi oleh Tentara Nasionalnya yang kuat.
Soedirman berhasil menjadikan Jawa sebagai medan perang gerilya yang luas, sehingga Belanda kehabisan logistik dan waktu. Dengan ditanda tanganinya Perjanjian Roem-Royen, Kerajaan Belanda akhirnya mengakui kedaulatan RI secara utuh.
0 Komentar